penerapan prinsip desain pada sustainability report

Penerapan Prinsip Desain Pada Laporan Keberlanjutan

Informasi yang banyak dan sarat istilah teknis pada laporan keberlanjutan bisa membuat pesan di dalamnya sulit dipahami atau bahkan disalahartikan. Desain dapat menjadi solusi. Tapi, prinsip desain pada laporan keberlanjutan hendaknya merepresentasikan beberapa hal penting agar tak sekadar menjadi tampilan visual semata.

Pengumpulan data atau informasi bisa melelahkan. Belum lagi menganalisa data yang terkumpul. Penyusunan laporan keberlanjutan belumlah usai setelah pengumpulan dan analisa data. Desain pada laporan keberlanjutan menjadi tugas berikutnya yang telah menanti.

Apakah cukup desain pada laporan keberlanjutan berupa chart, diagram, began dan sejenisnya? Apakah desain pada laporan keberlanjutan sudah cukup bila terlihat menarik secara visual? Jawabannya tidak. desain pada laporan keberlanjutan lebih daripada itu.  

desain pada laporan keberlanjutan sudah seharusnya mengintegrasikan isu-isu lingkungan, sosial, dan budaya. Ya, desain pada laporan keberlanjutan juga memiliki tanggung jawab. Tanggung jawab ini bisa bersifat global mengingat laporan keberlanjutan telah menjadi produk yang disusun oleh banyak perusahaan di dunia. 

Jadi, seorang desainer laporan keberlanjutan tak cukup bila hanya ahli mengoperasikan berbagai software desain. Seorang desainer laporan keberlanjutan juga harus memahami nilai-nilai ekstrinsik dan intrinsik pada laporan keberlanjutan. 

Victor Papanek dalam bukunya yang berjudul desain for the Real World menjelaskannya secara gamblang. Papanek adalah seorang ahli desain kelahiran Austria. 

Meskipun pandangannya berfokus pada bagaimana desain dapat digunakan sebagai alat untuk transformasi politik, gagasannya mencakup kebutuhan akan desain dalam evolusi keberlanjutan dan ESG saat ini.

Dalam bukunya itu, Papanek mencetuskan ada 6 tata kelola desain keberlanjutan (sustainable design). Keenam tata kelola itu tidak berdiri sendiri, melainkan mengandung elemen-elemen lain yang merajutnya. 

Tata Kelola Desain Berkelanjutan dan Prinsip Desain Pada Laporan Keberlanjutan

prinsip desain berkelanjutan pada laporan keberlanjutan
Image by Pexels

Berikut adalah 6 tata kelola desain berkelanjutan yang diperkenalkan oleh Victor Papanek. Prinsip desain pada laporan keberlanjutan (sustainability report) inilah yang nantinya juga perlu Anda terapkan.

  1. Metode (method)  

Ada dua pandangan dalam konsep metode. Pertama adalah episteme. Kedua ialah techne. Episteme adalah pengetahuan yang memakai daya imajinasi serap dan abstraksi. Sementara itu, techne merujuk pada keterampilan bertukang atau hal terkait kerajinan. 

Tentu, seorang desainer mesti menguasai ‘alat perang’. Selain itu, ia juga harus memahami material. Keduanya berinteraksi menjalin kesatupaduan melalui daya serap, imajinasi, dan abstraksi. Perpaduan ini bisa menghasilkan produk yang artistik. 

Tapi, perpaduan ini mustahil tercipta secara instan. Konsep metode baru bisa berhasil melalui kegiatan yang rutin dan intensif. 

  1. Asosiasi (association)

Dalam arti umum dan ilmu filsafat, gagasan adalah hasil pemikiran. Dalam ilmu filsafat, ide juga bermakna gambaran representasional mental dari berbagai objek. 

Sementara itu, manusia memiliki pancaindera. Indera adalah sistem biologis yang mengumpulkan informasi melalui suatu stimuli. 

Tata kelola asosiasi merujuk pada kemampuan mengaitkan antara gagasan dan pancaindra. Kemampuan seorang desainer menghubungkan keduanya tersaji pada gambar, bagan, tulisan dan sebagainya. 

  1. Estetika (aesthetics)

Estetika atau ilmu keindahan adalah wajib dimiliki dalam desain laporan keberlanjutan. Estetika ini terwujud dalam unsur-unsur desain, misalnya warna, garis, volume, bentuk hingga tekstur. Tak cukup, seorang desainer laporan keberlanjutan juga perlu memahami prinsip desain, seperti point of interest, irama, proporsi, kesatuan, keseimbangan, dan komposisi. Semuanya melebur dalam tata kelola estetika pada laporan keberlanjutan. 

  1. Kebutuhan (need)

Apakah desain yang ditampilkan merupakan keinginan pihak-pihak tertentu? Sebaiknya jangan. Desain pada laporan keberlanjutan merupakan jawaban dari sebuah kebutuhan. 

Perumusan kebutuhan menjadi karya bukanlah pekerjaan mudah. Desainer harus mengikuti tren yang berlaku saat ini dan memproyeksi tren di masa depan. Ia juga harus memiliki kepekaan tajam untuk memilah apa yang dibutuhkan para pembacanya. 

  1. Telesis (telesis)

Apakah desain yang disajikan bersifat personal dari segelintir orang? Seorang desainer mungkin akan memasukkan gaya khas pribadi pada karyanya. Tapi, ini tak memenuhi tata kelola telesis.

Telesis adalah pemahaman terhadap fungsi desain yang bersifat komunal. Bila desainer masih memiliki ego yang kental pada karyanya, maka ubahlah. desain pada laporan keberlanjutan akan selalu berusaha mewadahi dimensi sosial dan budaya sesuai kebutuhan orang banyak. 

  1. Kegunaan (use) 

Ini adalah fungsi praktis sebuah desain. Tata kelola kegunaan merujuk pada kemampuan desainer untuk memahami siapa yang akan menggunakannya (user). Selain itu, ia juga perlu memahami objek dari kegunaan desain tersebut. 

Maka, pemahaman tentang ergonomi sangat dibutuhkan oleh seorang desainer. Ergonomi sendiri merupakan ilmu tentang hubungan antara manusia, mesin yang digunakan, dan lingkungan kerjanya. 

6 tata kelola desain pada laporan keberlanjutan di atas dapat mengarahkan desain yang jelas, tajam, efisien, dan efektif. Sekilas, keenam tata kelola desain tersebut menambah tugas berat pada diri desainer. Namun, bila ditelaah lebih mendalam, keenam tata kelola desain itu justru berdampak pada desain yang jauh lebih powerful.

Memang, penyusunan laporan keberlanjutan (sustainability report) adalah sesuatu yang kompleks. Untuk urusan desain saja, tidak bisa dilakukan secara sembarangan. Terlebih bila seorang desainer ‘dikejar’ deadline yang ketat. Alih-alih memuaskan, desain yang dihasilkan jauh dari harapan.

Jasa Penyusunan Sustainability Report

prinsip desain pada laporan keberlanjutan (sustainability report)
Image by Pexels

Soocadesign dapat membantu perusahaan untuk menyusun laporan keberlanjutan atau sustainability report secara profesional dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Tentu, desain yang disajikan mengikuti 6 tata kelola seperti yang sudah dijabarkan di atas. 

Selain jasa pembuatan sustainability report, soocadesign juga menawarkan jasa pembuatan video sustainability report, copy writing sustainability report, desain graphic untuk korporasi dan bisnis.

Dengan pengalaman lebih dari satu dekade, soocadesign telah dipercaya oleh berbagai perusahaaan atau organisasi ternama di tanah air.

Kunjungi segera soocadesign di soocadesign.com atau klik di bawah sini untuk melihat portfolio kami:

PORTFOLIO SOOCADESIGN 

 

Sumber:

greenly.earth/en-us/blog/company-guide/what-is-sustainability-reporting-and-why-is-it-important

prakarya.maolioka.com/2018/06/6-tata-kelola-desain-berkelanjutan.html

 

Download Company Profile

Kategori